Senin, 12 Mei 2008

Soeharto dan Misteri Angka 666

Salah satu yang menarik tentang Soeharto adalah keterkaitannya dengan angka 666. Dalam sejarah sihir atau dunia gelap, angka ini memegang peran penting selain angka 13.
Mary Stewart Relfe, Ph.D dalam karyanya “The New Money System” (Alabama, 1982) juga berhasil membuktikan bahwa angka 666 senantiasa ada di dalam setiap barcode UPC (Universal Product Code) yang selalu saja memiliki jumlah 13 angka di seluruh dunia!
Bahkan Alkitab sendiri di dalam Wahyu 13: 16-18 mengatakan: “Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya miskin, merdeka atau pun hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain daripada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya. Yang penting di sini ialah hikmat: Barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan binatang itu adalah bilangan seorang manusia dan bilangannya ialah enamratus enampuluh enam (666).”
Dalam angka Romawi, 666 ditulis sebagai DCLXVI (D = 500, C = 100, L = 50, X = 10, V = 5, I = 1). Sedang dalam bahasa latin, angka 666 bisa diartikan sebagai DIC LVX atau dibaca “dicit lux” yang berarti “suara cahaya”.
Dalam bahasa latin juga, setan atau iblis disebut sebagai Lucifer (lux Ferre) yang memiliki arti sebagai “Sang Pembawa Cahaya”.
Angka 666 tersimpan di hampir semua benda-benda sihir dan yang mengandung kejahatan atau pengaruh setan, seperti semua angka di meja roulette maka jika dijumlahkan kita akan menemukan angka 666! Bahkan dalam dunia medis, racun yang mematikan yakni Hexachloride memiliki rumus kimia 666 yaitu C6H6CI6.
Dan entah suatu kesengajaan atau tidak. Komputer PC pertama di dunia dari Apple dibandrol dengan harga US$ 666. Bahkan alamat situs di internet yang selalu di mulai dengan kode WWW (World Wide Web) sebenarnya berasal dari tafsiran 666 yakni VIVIVI.
Bagaimana dengan Soeharto? Presiden Soeharto lengser dari tahta kekuasaannya di tahun 1998 atau 3 x 666. Jauh sebelum meninggal, Soeharto telah membangun sebuah kompleks pemakaman keluarga di Astana Giri Bangun yang dikelola oleh Yayasan Mangadeg Surakarta. Tahukah Anda jika kompleks pemakaman ini, yang kemudian juga tempat Soeharto dikubur, berada di atas ketinggian 666 meter di atas permukaan laut? Believe it or not! (rizki ridyasmara/eramuslim) Sekilas tentang ASTANA GIRIBANGUN ASTANA Giribangun di Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jateng, bakal menyedot perhatian masyarakat pasca meninggalnya mantan Presiden RI, Soeharto. Namun tak banyak yang tahu kalau Giribangun bukan satu-satunya kompleks pemakaman terkenal di kawasan tersebut.SEBELUM Astana Giribangun dibangun, orang lebih dulu mengenal Astana Mangadeg, yaitu kompleks pemakaman keluarga Pura Mangkunegaran. Di sini dimakamkan, antara lain, Kanjeng Pangeran Aryo Adipati (KGPAA) Sri Mangkunegoro I alias Pangeran Samber Nyowo. Kompleks makam itu terletak di lereng barat Gunung Lawu, sekitar 40 kilometer arah timur Kota Solo, pada ketinggian 750 meter di atas permukaan laut (dpl).
Agak di bawahnya, pada ketinggian 666 meter dpl, terdapat Astana Giribangun, di Desa Karang Bangun.Di Astana Giribangun yang megah, dimakamkan antara lain istri mantan Presiden Soeharto, Ny Tien Soeharto. Mantan ibu Negara kelahiran 23 Agustus 1923 tersebut meninggal pada 28 April 1996, atau dalam usia 73 tahun.Sumber: http://swaramuslim.net/